Judi Togel Beromzet Puluhan Juta Rupiah di Manado di grebek Polisi

16 November 2012 | komentar

Polisi menggerebek praktik judi toto gelap (togel) beromzet puluhan juta rupiah di Manado, Sulawesi Utara. Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan 9 pelaku judi togel.
"Setelah bahan keterangannya matang, kami meluncur ke TKP dan melakukan pengintaian. Lalu bermunculan para pengumpul membawa hasil pasangan dan kami grebek,” ujar Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Nanang Nugraha, saat dihubungi, Kamis (15/11/2012) malam.
Kesembilan warga tersebut antara lain CRS alias Rommy (39), SN alias Servi (41), JL alias Jes (33), JR alias Jeivi (26), OM alias Osvaldo, CR alias Charles, MA alias Mario, RS alias Ricardo dan LN alias Landy.

Mereka ditangkap polisi Kamis (15/11) pukul 00.20 WITA dini hari tadi di rumah keluarga SN di Desa Warembungan Jaga III Kecamatan Pineleng, Manado, Sulawesi Utara.
Penangkapan dilakukan berdasarkan informasi warga dan juga pengembangan SatuanIntelkam Polresta Manado, di mana salah satu pelakunya adalah pemain lama yang telah menjadi incaran polisi.
Nanang mengatakan empat darisembilan pelaku telah dijadikan tersangka. Rommy dan Servi warga Warembungan sebagai bandar serta Jes dan Jeivi warga Tondano sebagai pengecer. Sedangkan lima lainnya yang berprofesi sebagaitukang ojek, hanya dikenai wajib lapor karena hanya sebagai pengantar hasil rekapan.
“Mereka beroperasi di wilayah Kecamatan Pineleng dan bahkansampai ke Tondano, Minahasa. Satu tersangkanya memang sudah target lama,” kata Nanang.
Dari hasil penggrebekan itu jugadiamankan barang bukti berupa58 kertas rekapan, 10 buah handphone yang dipakai sebagai alat komunikasi, 3 buah kalkulator serta uang sejumlah Rp 15.750.000.
Rommy dan Servi mengaku omzet yang diperoleh dalam sekali putaran mencapai Rp 7 juta, sehingga dalam sehari bisa meraih Rp 21 juta.
“3 kali putaran yaitu jenis Sidney, Hongkong dan Singapura. Tapi fullnya hanya 4 hari saja, Selasa dan Jumat hanya sekali putaran,” tutur keduanya.
Menurut pengakuan Osvaldo, tukang ojek yang mangkal di Desa Warembungan, sekali mengambil hasil rekapan di daerah Desa Sea Kecamatan Pineleng, mendapatkan bayaransebesar Rp 50 ribu. “Kami hanya mengambil rekapan dari pengecer dan memberikan kepada bandarnya, setelah itu selesai,” akunya.
Sedangkan Charles malah kebagian yang lebih besar, karena area jemputannya lebih jauh lagi yaitu di Kota Tondano, ibukota Kabupaten Minahasa. “Saya dapat Rp 75 ribu sekali jalan,” ungkapnya.
Share this article :
 
Support : Zack's Demirel | Joker Kielbiest | X-Tea'Cker™ on Facebook
Copyright © 2011. X-Tea'Cker™ - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger